Thailand Rasa Eropa

Lupakan sejenak Thailand dengan pantai, pagoda, dan pertunjukan debus bencong di Pattya. Kali ini saya ingin merasakan Thailand dengan rasa yang berbeda dan tentunya cari makanan yang enak-enak..

Tujuan pertama saya adalah Khao Yai untuk mengunjungi Palio Village & Primo Piazza, yang terkenal dengan bagunan European Influence. But Khao Yai has even more than that. Untuk bisa sampai ke Khao Yai, saya harus naik van semacam travel dari victory monument atau bisa juga dengan bus dari Mochit 2 Bus Terminal, Bangkok menuju Pak Chong, kota besar terdekat dari Khao Yai.

Perjalanan ditempuh kurang lebih 2,5 jam dari Bangkok menuju Pak Chong, sebelum sampai di Pak Chong, saya sudah book penginan bernama Bluesky village. Di deskripsikan hostel ini Gak jauh dari kota Pak Chong hanya sekitar 15 menit berendara. Van yang saya tumpangi berhenti tepat di area Pak Chong Night Bazaar. Karena sudah hampir larut malam, saya call penginapan untuk meminta penjeputan, gak lama nunggu sekitar 30 menitan sekalian cari makanan di night bazar datanglah Pino (Driver dari penginapan) bersama istri tercintanya. Sekilas tentang Pino, dia punya face yang diem aja kayak kita disenyumin sama dia… smiling face J dan dia sayang banget sama istrinya, sweetttttttttt banget deh kalau liat mereka berdua..

Di Khao yai kemana aja?

Spot pertama yang saya datangin adalah Palio Village. Palio Village ini sebenarnya adalah pusat perbelanjaan namun yang menjadikannya unik adalah arsitektur bangunannya yang memiliki rasa eropa. Jadi sekilas kalau foto-foto rasanya kayak gak ada di thailand.

img_2457

img_4662

img_2437

Lain palio village lain pula Primo Piazza. Yang saya suka dari tempat ini adalah lorong-lorongnya yang bikin serasa di italy. Berkali-kali saya masuk keluar foto, masuk lagi foto lagi begitu aja terus dan gak bosan-bosan juga..

img_4477

Di bagian belakang bagunan, ada sebuah peternakan alpaca dan domba. Sepintas seperti berada di New Zealand dengan rumput nya nan hijau serta pemandangan bukit yang menjadi latar belakangnya.

Perjalanan saya berlanjut ke perkebunan Anggur PB Valley. Selain liat perkebunan anggur, disana juga bisa melihat proses pembuatan wine.. ya lumayan buat menambah pengetahuan.

img_2726

img_2607

Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa di eksplor di Khao Yai, dan tentunya belum semua tempat yang menarik disini untuk bisa saya kunjungi. Dari 15 lokasi yang di liput Trip Canvas, saya hanya mengunjungi 3 tempat saja karena fokus saya memang mengambil momen dan menikmati lokasi tersebut. Kalau mau merasakan pengalaman berbeda di Thailand, datang ke Khao Yai, kita akan merasa seperti tidak di Thailand.. J

How To Get There:

  1. Setelah sampai di Bangkok, kalian bisa pilih menggunaan van dari Victory Monument atau menggunakan Bus dari terminal Mo Chit 2. Van akan berangkat satu jam sekali, jadi gak perlu hawatir kalau ga kebagian. Tiket bisa langsung go show aja, van terakhir dari Bangkok akan jalan jam 18:00. Kemarin saya menggunakan van dapat harga 160 Bath untuk satu orang. Bila kalian membawa ransel/koper yang lumayan besar, biasanya mereka akan mengenakan charge untuk bawaan tersebut. Lama perjalanan kurang lebih 2,5 – 3 Jam.
  2. Banyak penginapan di khao yai, mulai dari Homestay sampai dengan Hotel bintang 5. Untuk harga tergantung dimana anda akan stay.
  3. Untuk keliling Khao Yai, anda bisa menyewa Motor ataupun Mobil. Karena khao yai cenderung sepi dan jalanannya pun sudah bagus, saya rasa dengan bermodalkan GPS anda bisa keliling khao yai sendiri karena obyek wisata di khao yai umumnya sejalan semua, dan saling berdekatan satu sama lainnya.
  4. Untu kendaraan umum jarang sekali, masyarakat setempat umumnya memilii motor untuk sarana transportasi mereka. Kalaupun tidak bisanya mereka menggunakan sangthew (semacam angot) namun lama dan jarang sekali.
  5. Pak Chong malam hari yang terkenal adalah pasar malamnya. Pasar malam ini buka dari pukul 18:00 sampai dengan 23:30. Banyak makanan khas thailand disana, favorit saya adalah manisan mangganya, satu plastik 80 Bath.

Tinggalkan komentar